Jumat, 29 September 2023

Upacara Sekaten Biasa Dilakukan Oleh Masyarakat Dari Daerah

Upacara Sekaten adalah salah satu upacara tradisional yang biasa dilakukan oleh masyarakat dari daerah Yogyakarta dan Surakarta (Solo), Jawa Tengah, Indonesia. Upacara ini merupakan perayaan yang berkaitan dengan tradisi agama Islam dan dilaksanakan setiap tahun untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Acara ini biasanya berlangsung selama seminggu penuh dan menjadi ajang perayaan dan pengabdian kepada Tuhan.

Sekaten diadakan pada bulan Mulud dalam penanggalan Jawa, yang bersamaan dengan bulan Rabiulawal dalam penanggalan Hijriah. Upacara ini dimulai dengan pembukaan pasar malam di sekitar Masjid Agung Yogyakarta atau di Alun-alun Utara Solo. Pasar malam ini biasanya diisi dengan berbagai hiburan tradisional, seperti pertunjukan wayang kulit, tarian tradisional, permainan rakyat, serta stan-stan penjual makanan dan barang-barang kerajinan.

Salah satu kegiatan yang menjadi sorotan dalam Upacara Sekaten adalah Grebeg Maulud. Pada Grebeg Maulud, ribuan masyarakat berkumpul di sekitar Alun-alun Yogyakarta atau di sekitar Keraton Solo untuk menyaksikan arak-arakan gunungan. Gunungan ini berisi berbagai macam makanan, buah-buahan, bunga, serta simbol-simbol keagamaan. Prosesi ini dianggap sebagai simbol keberkahan dan kemakmuran bagi masyarakat yang hadir.

Selama Upacara Sekaten, juga terdapat berbagai kesenian dan pertunjukan tradisional yang menjadi bagian penting dari perayaan ini. Salah satunya adalah gamelan sekaten, sebuah ansambel musik tradisional Jawa yang terdiri dari berbagai jenis alat musik perkusi seperti kendhang, saron, bonang, dan gong. Pertunjukan gamelan ini biasanya dilakukan di Keraton Yogyakarta atau di tempat-tempat terbuka sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

pada Upacara Sekaten juga dilakukan berbagai kegiatan keagamaan seperti zikir dan pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Masyarakat berkumpul di masjid-masjid atau tempat-tempat ibadah untuk bersama-sama mengenang dan merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Hal ini dianggap sebagai momen yang sakral dan penuh makna bagi umat Muslim.

Upacara Sekaten juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan kerukunan antarwarga. Masyarakat dari berbagai lapisan sosial dan budaya berkumpul untuk merayakan peristiwa yang sama. Mereka saling berbagi kegembiraan, semangat, dan kebersamaan. Hal ini mencerminkan semangat gotong royong dan kehidupan harmonis dalam keberagaman yang menjadi ciri khas Indonesia.

Upacara Sekaten merupakan tradisi yang kaya akan budaya dan keagamaan. Melalui perayaan ini, masyarakat dari daerah Yogyakarta dan Surakarta dapat menjaga dan menghormati warisan leluhur