Jumat, 29 September 2023

Upacara Potong Gigi Adalah Bersumber Pada Ajaran

Upacara potong gigi atau biasa disebut dengan “Mapandes” adalah sebuah tradisi yang masih bertahan di masyarakat Bali. Upacara ini dilakukan pada saat anak-anak menginjak usia tujuh atau sembilan tahun. Potong gigi pada upacara ini melambangkan peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja.

Namun, upacara potong gigi ini tidak sekadar sebuah tradisi atau budaya, melainkan juga bersumber pada ajaran agama Hindu. Dalam kepercayaan Hindu, potong gigi melambangkan “pengorbanan” untuk meningkatkan kesadaran spiritual seseorang. Pada saat upacara potong gigi, diharapkan anak dapat memperoleh perlindungan dari tuhan dan menjadi lebih berbudi luhur serta bijaksana.

potong gigi pada upacara ini juga melambangkan penghilangan keburukan dan penciptaan yang baru. Dalam upacara potong gigi, gigi-gigi yang telah tumbuh pada anak dianggap telah menyimpan energi negatif atau keburukan yang perlu dihilangkan. Oleh karena itu, dengan memotong gigi-gigi tersebut diharapkan anak akan menjadi lebih baik dan membuka lembaran baru dalam hidupnya.

Tidak hanya itu, upacara potong gigi juga memiliki makna yang lebih dalam dalam ajaran Hindu. Menurut kepercayaan Hindu, setiap manusia dilahirkan dengan tiga dosa bawaan atau “Tridosa” yaitu tamas (ketidakmurnian), rajas (keinginan), dan sattwa (kesadaran). Dalam upacara potong gigi, potong gigi bagian depan melambangkan dosa tamas, sedangkan potong gigi bagian samping melambangkan dosa rajas. Setelah dilakukan potong gigi, dosa-dosa tersebut dianggap hilang dan sattwa yang murni menjadi lebih kuat.

Namun, meskipun memiliki makna yang dalam dan penting dalam ajaran Hindu, upacara potong gigi juga memiliki kontroversi di kalangan masyarakat Bali. Beberapa masyarakat Bali yang menganggap upacara potong gigi sebagai suatu tradisi yang ketinggalan zaman dan tidak lagi relevan dengan zaman modern. ada juga yang menganggap bahwa upacara potong gigi adalah suatu bentuk kekerasan terhadap anak, karena prosesnya yang cukup menyakitkan dan menimbulkan trauma.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Bali melakukan upaya untuk memperbaiki pelaksanaan upacara potong gigi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memastikan bahwa proses potong gigi dilakukan secara steril dan aman untuk anak. pemerintah juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat Bali tentang makna dan pentingnya upacara potong gigi dalam ajaran agama Hindu.

upacara potong gigi bukan hanya sekadar sebuah tradisi atau budaya, melainkan juga memiliki makna yang dalam dan penting dalam ajaran agama Hindu. Meskipun kontroversial di kalangan masyarakat Bali, upacara potong gigi tetap menjadi bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dih