Rabu, 04 Oktober 2023

Uraikan Empat Cara /Kegiatan Pengawetan Bahan Pangan Hewani

Pengawetan bahan pangan hewani adalah proses penting dalam mempertahankan kualitas, keamanan, dan ketahanan bahan pangan hewani agar tetap dapat dikonsumsi dalam jangka waktu yang lebih lama. Berikut adalah empat cara atau kegiatan pengawetan yang umum digunakan untuk bahan pangan hewani:

1. Pemanasan (Pengawetan termal): Pemanasan adalah metode pengawetan yang umum digunakan untuk produk daging, unggas, dan ikan. Metode ini melibatkan pemanasan bahan pangan pada suhu tinggi untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menyebabkan pembusukan. Proses pemanasan yang umum digunakan termasuk perebusan, perebusan bertekanan tinggi, pasteurisasi, dan pengeringan. Pemanasan dengan suhu tinggi dapat membunuh mikroorganisme patogen dan memperpanjang umur simpan produk hewani.

2. Pengeringan: Pengeringan adalah cara lain untuk mengawetkan bahan pangan hewani. Proses ini melibatkan penghilangan sebagian atau seluruh kadar air dari bahan pangan, sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas enzimatik yang menyebabkan pembusukan. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara alami, seperti penjemuran di bawah sinar matahari, atau dengan menggunakan peralatan pengeringan seperti oven atau pengering vakum. Contoh pengawetan bahan pangan hewani dengan pengeringan adalah pembuatan dendeng, abon, atau ikan asin.

3. Pengasapan: Pengasapan adalah metode tradisional yang telah digunakan selama berabad-abad untuk mengawetkan daging, ikan, dan produk hewani lainnya. Proses pengasapan melibatkan paparan bahan pangan terhadap asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu atau bahan organik lainnya. Asap mengandung senyawa antimikroba yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme, sementara memberikan aroma dan rasa yang khas. Pengasapan juga dapat membantu mencegah oksidasi lemak dalam bahan pangan, yang dapat menyebabkan ketengikan. Beberapa contoh produk hasil pengawetan dengan pengasapan adalah ikan asap, sosis asap, atau daging asap.

4. Pengawetan dengan garam (pengasinan): Pengawetan dengan garam adalah metode kuno untuk mengawetkan daging dan ikan. Garam bekerja dengan menarik air dari bahan pangan melalui osmosis, sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. Dalam pengawetan dengan garam, daging atau ikan direndam dalam larutan garam konsentrasi tinggi atau diberi lapisan garam. Proses ini mengurangi aktivitas air yang tersedia bagi mikroorganisme dan membuat bahan pangan lebih tahan lama. Contoh produk hasil pengawetan dengan pengasinan adalah ikan asin, daging asin, atau jeroan asin.

Penting untuk diingat bahwa setiap met