Jumat, 04 Agustus 2023

Uji Validitas Menurut Azwar 2015

Uji validitas adalah salah satu jenis uji yang dilakukan dalam penelitian untuk mengevaluasi apakah instrumen yang digunakan dapat mengukur variabel yang diinginkan. Menurut Azwar (2015), uji validitas memiliki tujuan untuk memastikan apakah instrumen tersebut memang dapat mengukur apa yang ingin diukur, serta seberapa baik instrumen tersebut dalam melakukan pengukuran.

Ada beberapa jenis uji validitas yang dapat dilakukan, yaitu validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity), dan validitas kriteria (criterion validity). Setiap jenis uji validitas tersebut memiliki metode dan teknik yang berbeda dalam melakukan uji.

Validitas isi (content validity) merupakan uji validitas yang dilakukan dengan cara mengevaluasi sejauh mana instrumen tersebut mencakup keseluruhan domain atau aspek yang ingin diukur. Uji validitas isi dapat dilakukan dengan melakukan analisis isi terhadap instrumen yang digunakan, meminta pendapat dari ahli dalam bidang yang relevan, atau melakukan pengujian terhadap sampel populasi yang diharapkan dapat merepresentasikan populasi yang lebih besar.

Validitas konstruk (construct validity) merupakan uji validitas yang dilakukan dengan cara mengevaluasi sejauh mana instrumen tersebut dapat mengukur konstruk atau variabel yang ingin diukur secara benar dan akurat. Uji validitas konstruk dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik seperti analisis faktor, analisis korelasi, dan uji regresi.

Validitas kriteria (criterion validity) merupakan uji validitas yang dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengukuran dengan standar atau kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Uji validitas kriteria dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik seperti uji korelasi, uji regresi, dan analisis ROC (receiver operating characteristic).

Uji validitas sangat penting dalam penelitian karena akan menentukan seberapa baik instrumen yang digunakan dalam mengukur variabel yang diinginkan. Jika instrumen yang digunakan tidak valid, maka hasil pengukuran yang diperoleh juga tidak akan akurat dan tidak dapat diandalkan.

Oleh karena itu, sebelum melakukan pengujian terhadap sampel populasi yang lebih besar, sebaiknya dilakukan uji validitas terlebih dahulu untuk memastikan instrumen yang digunakan dapat mengukur variabel yang diinginkan dengan akurat dan benar. dengan melakukan uji validitas, juga akan membantu peneliti dalam melakukan perbaikan dan penyempurnaan instrumen yang digunakan sehingga dapat menghasilkan data yang lebih akurat dan dapat diandalkan.