Rabu, 30 Agustus 2023

Umur Balita Menurut Who

World Health Organization (WHO) adalah sebuah badan dunia yang memegang peranan penting dalam membantu masyarakat untuk mencapai kesehatan yang lebih baik. Salah satu bidang kesehatan yang menjadi fokus WHO adalah kesehatan anak. WHO mempunyai standar dan pedoman dalam memonitor dan menilai kesehatan balita, yang merupakan masa penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Berikut ini adalah ulasan tentang umur balita menurut WHO.

Balita merupakan anak usia 1-5 tahun. Pada usia ini, anak mengalami masa perkembangan yang sangat pesat, baik dari segi fisik, mental, maupun sosial. Pertumbuhan dan perkembangan anak balita sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, kesehatan, gizi, dan pola asuh orang tua. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan masyarakat untuk memahami bagaimana cara menjaga kesehatan balita agar tumbuh dan berkembang dengan baik.

WHO mempunyai beberapa standar untuk memonitor pertumbuhan dan perkembangan balita. Salah satu standar tersebut adalah pengukuran antropometri, yaitu pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas. Hasil pengukuran antropometri akan digunakan untuk menentukan status gizi balita, apakah mengalami kekurangan gizi, gizi cukup, atau kelebihan gizi. Pengukuran antropometri ini sangat penting dilakukan pada balita, karena kekurangan gizi pada masa balita dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

WHO juga menetapkan pedoman untuk perkembangan motorik, perkembangan kognitif, dan perkembangan sosial-emosional pada balita. Perkembangan motorik mencakup kemampuan anak untuk mengendalikan gerakan tubuhnya, seperti merangkak, berjalan, dan berlari. Perkembangan kognitif mencakup kemampuan anak dalam berpikir, belajar, dan memecahkan masalah. Sedangkan perkembangan sosial-emosional mencakup kemampuan anak untuk berinteraksi dengan orang lain, mengendalikan emosi, dan mengembangkan rasa percaya diri.

WHO juga memberikan pedoman mengenai imunisasi pada balita. Imunisasi sangat penting dilakukan pada balita untuk mencegah penyakit yang berbahaya dan dapat menimbulkan komplikasi. Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain campak, polio, hepatitis B, dan pneumonia.

Terakhir, WHO memberikan pedoman mengenai pola makan yang sehat untuk balita. Pola makan yang sehat sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan balita. Anak balita memerlukan nutrisi yang cukup, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. WHO merekomendasikan pemberian makanan yang bervariasi dan bergizi seimbang, dengan porsi yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan balita.

Dalam umur balita merupakan masa penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. WHO memberikan pedoman dan standar untuk memonitor dan