Kamis, 03 Agustus 2023

Uji Normalitas Quasi Eksperimen

Uji normalitas merupakan salah satu uji statistik yang penting dalam analisis data. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis memiliki distribusi normal atau tidak. Distribusi normal adalah distribusi data yang simetris, dimana nilai mean, median, dan modus berada pada posisi yang sama. Oleh karena itu, uji normalitas sering digunakan dalam analisis data yang melibatkan uji hipotesis dan pengambilan keputusan.

Namun, pada beberapa kasus, data yang dianalisis tidak memiliki distribusi normal. Hal ini dapat terjadi karena adanya beberapa faktor seperti ukuran sampel yang kecil, adanya pencilan (outlier), atau karena data yang dianalisis merupakan data kategorikal. Dalam hal ini, digunakanlah uji normalitas quasi eksperimen.

Quasi eksperimen adalah desain penelitian yang digunakan untuk membandingkan kelompok yang terpapar intervensi dengan kelompok kontrol. Uji normalitas quasi eksperimen dilakukan untuk menguji apakah data yang dianalisis pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi memiliki distribusi normal atau tidak.

Uji normalitas quasi eksperimen dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya adalah uji Shapiro-Wilk dan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Shapiro-Wilk adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas data dengan jumlah sampel yang sedikit, yaitu kurang dari 50 sampel. Sedangkan uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data dengan jumlah sampel yang banyak, yaitu lebih dari 50 sampel.

Hasil dari uji normalitas quasi eksperimen sangat penting dalam analisis data. Jika data yang dianalisis memiliki distribusi normal, maka dapat digunakan uji hipotesis parametrik seperti uji-t atau ANOVA. Namun, jika data tidak normal, maka harus digunakan uji hipotesis non-parametrik seperti uji Mann-Whitney atau uji Kruskal-Wallis.

Dalam melakukan uji normalitas quasi eksperimen, penting untuk memperhatikan beberapa hal. Pertama, pastikan data yang dianalisis telah terlebih dahulu diuji normalitasnya. Kedua, pastikan jumlah sampel yang dianalisis sudah memenuhi syarat untuk dilakukan uji normalitas. Ketiga, pilih metode uji normalitas yang sesuai dengan jumlah sampel yang dianalisis.

Dalam uji normalitas quasi eksperimen sangat penting dalam analisis data. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis memiliki distribusi normal atau tidak. Hasil dari uji normalitas quasi eksperimen sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dan uji hipotesis yang digunakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji normalitas quasi eksperimen dengan cermat dan teliti.