Rabu, 02 Agustus 2023

Uji Keterbacaan Akmi 2022

Uji keterbacaan adalah proses mengukur tingkat kesulitan bacaan yang dapat dipahami oleh pembaca. Hal ini penting dilakukan agar informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah oleh pembaca. Pada tahun 2022, Akademi Kebidanan Muhammadiyah (AKMI) melaksanakan uji keterbacaan untuk mengevaluasi tingkat kesulitan materi bacaan yang diberikan kepada mahasiswanya.

Uji keterbacaan dilakukan dengan menggunakan formula Flesch Reading Ease dan Flesch-Kincaid Grade Level. Formula Flesch Reading Ease mengukur tingkat kesulitan bacaan dengan skala 0-100. Semakin tinggi skor, semakin mudah bacaan dipahami oleh pembaca. Sedangkan formula Flesch-Kincaid Grade Level mengukur kesulitan bacaan dengan menggunakan skala grade level, yaitu seberapa sulit bacaan tersebut jika dibandingkan dengan tingkat pendidikan.

Uji keterbacaan dilakukan untuk mengevaluasi buku ajar yang digunakan oleh mahasiswa AKMI. Buku ajar tersebut dibuat dengan tujuan agar mahasiswa dapat memahami materi dengan mudah dan cepat. Oleh karena itu, uji keterbacaan penting dilakukan untuk mengevaluasi kualitas buku ajar tersebut.

Hasil uji keterbacaan menunjukkan bahwa buku ajar yang digunakan oleh mahasiswa AKMI memiliki tingkat kesulitan yang relatif mudah. Skor Flesch Reading Ease mencapai angka 60-70, yang artinya bacaan tersebut mudah dipahami oleh pembaca. Sedangkan skor Flesch-Kincaid Grade Level rata-rata berada di kisaran grade level 9-10, yang artinya bacaan tersebut cocok untuk mahasiswa dengan tingkat pendidikan SMA atau setara.

Hasil ini menunjukkan bahwa buku ajar yang digunakan oleh mahasiswa AKMI telah memenuhi standar keterbacaan yang baik. Hal ini dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi dengan lebih mudah dan cepat. buku ajar yang mudah dipahami juga dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa dan membantu mereka untuk mencapai prestasi akademik yang lebih baik.

Namun, meskipun buku ajar telah memenuhi standar keterbacaan yang baik, pihak AKMI tetap berupaya untuk meningkatkan kualitas buku ajar yang digunakan oleh mahasiswanya. Hal ini dilakukan agar buku ajar dapat lebih mudah dipahami dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi mahasiswa.

Dalam proses evaluasi ini, AKMI juga mengajak para dosen dan mahasiswa untuk memberikan masukan dan saran mengenai buku ajar yang digunakan. Dengan demikian, AKMI dapat memperbaiki buku ajar yang digunakan dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang diberikan.

uji keterbacaan yang dilakukan oleh AKMI pada tahun 2022 menunjukkan bahwa buku ajar yang digunakan oleh mahasiswa telah memenuhi standar keterbacaan yang baik. Meskipun demikian, pihak AKMI tetap berupaya untuk